ilmu pemerintahan

Rabu, 24 September 2014

tips dan trick dalam pelatihan aplikom



                                               TIPS

               

1. Duduklah di samping orang yang belum Anda kenal, bahkan jika Anda datang bersama dengan rekan-rekan Anda.

2. Bergaulah diwaktu jam istirahat (break), tukar menukarlah kartu nama. Berpatisipasilah dalam training-seminar sebagaiman yang diminta facilitator dengan batasan yang jelas antara berpatisipasi dan menjadi pengganggu.

3. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada pembicara, catatlah dan tulislah apa yang dibicarakan oleh pembicara / facilitator. Tulisan jauh bermanfaat dibandingkan dengan ingatan. “ Bukan apa yang Anda ketahui yang berarti, tetapi apa yang Anda lakukan terhadap apa yang Anda ketahui yang lebih berarti”.
4. Menjadi pendengar yg baik akan meningkatkan kepribadian kita. Jadilah murid yang baik dalam mengikuti training-seminar, siapapun pembicaranya. Wawasan dan pengetahuan Anda jauh lebih berkembang bila dibandingkan dengan peserta yang tidak mengikuti dengan benar dan berbicara topik lain dengan orang disebelahnya

5. Jika Anda mengikuti suatu training-seminar, usahakan paksa diri Anda untuk terus berpikir, bagaimana saya dapat menggunakan informasi tersebut dalam pekerjaan / usaha saya ?

6. Jika atasan atau perusahaan mengirim Anda ke sebuah training-seminar, berterima kasihlah ! Masukkanlah sebuah laporan singkat tentang hasil training-seminar & rencana Anda setelah mengikutinya. Hal tersebut menunjukkan Anda bertanggung jawab pada pengembangan keprofesionalan didalam bekerja. Setiap training-seminar tidak ada yang sama. Mungkin topik bisa sama, tapi peserta berbeda.Bila peserta berbeda hasilnyapun berbeda. Jika peserta mengikuti dengan pola pikir positif , maka dampaknya pun akan positif. Semua menyadari, bahwa dengan mengikuti training-seminar tidak akan menggaransi kesuksesan seseorang, semua berpulang pada diri peserta, tetapi, setiap orang sukses pasti haus akan ilmu dan wawasan baru.

 

TRICK

  • Jangan Malu Jika anda berada dalam suatu kelompok dan ingin bicarakan sesuatu, lakukanlah dengan natural, jangan malu sekalipun anda kurang begitu menguasai topic tsb. Takut salah dan takut malu hanya akan membuat anda mundur sebelum melangkah.

  • Lakukan kontak mata Kontak mata dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri kita. Selain itu dengan kontak mata, anda seakan telah menghilangkan jarak anda dengan lawan bicara.

  • Sedikit bercanda Humor dan candaan adalah perlu dalam komunikasi. Dengan porsi dan sasaran yang tepat, candaan dan humor membantu mencairkan suasana dan menyegarkan pikiran.

  • Jadilah bagian dari mereka Jika anda memposisikan diri sama dengan lawan bicara, maka anda akan semakin mudah memasukkan atau menawarkan nilai yang anda punya.

  • Tersenyumlah Sama halnya dengan kontak mata, tersenyum akan membuat lawan bicara anda tertarik dan akhirnya kita akan lebh mudah menyampaikan tujuan komunikasi.

Perkembangan dan kemajuan teknologi

PERKEMBANGAN DAN KEMAJUAN TEKNOLOGI


Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di indonesia berkembang dari tahun ke tahun sejak indonesia masih dalam penjajahan Belanda. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia pada masa penjajahan dipelopori dan diperkenalkan oleh pemerintah kolonial Belanda. Pada waktu itu masyarakat diperkenalkan pada persenjataan modern baik yang ringan maupun yang berat. Teknologi lain yang diperlihatkan dan digunakan oleh Belanda berupa kendaraan tempur dan alat-alat transportasi lainnya. Teknologi-teknologi tersebut berasal dari negara-negara di Eropa. Kemudian pemerintah kolonial Belanda menanamkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan di sekolah-sekolah maupun dengan cara penggunaan secara langsung kepada masyarakat di indonesia.

Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dari barat di Indonesia membawa dampak bagi kemajuan negara Indonesia. Masyarakat Indonesia mulai melakukan pergerkan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Di samping itu penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia juga membawa dampak bagi semangat juang bangsa Indonesia. Mereka memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk mencari informasi-informasi terkini mengenai keadaan dunia. Oleh karena itu masyarakat Indonesia benar-benar terbantu dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

             Pada masa kolonial perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi belum begitu maksimal. Pemerintah koloniallah yang menjadi penyebab perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia. Pemerintah kolonial menghalangi akses-akses masuknya ilmu pengetahuan dan teknologi dari barat ke Indonesia. Mereka juga melakukan pelarangan terhadap pendidikan bagi masyarakat Indonesia untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. Akibatnya indonesia tertinggal jauh dengan negara-negara di sekitarnya. Secara keseluruhan penyebab lain dari ketertinggalan Indonesia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sebagai berikut :

a. Terbatasnya jumlah orang Indonesia yang mendapat pendidikan terutama pendidikan tinggi

b. Masyarakat Indonesia jarang terlibat langsung dalam pengembangan iptek

c. Pemerintah Belanda dan perusahaan-perusahaan yang berada di indonesia untuk melakukan alih teknologi.

d. Minimnya industrialisasi.

e. Kurangnya inovasi teknologi yang berarti di dalam masyarakat indonesia sendiri.

Setelah merdeka, perkembangan ilmu pengatahuan dan teknologi berkembang pesat di Indonesia. Hal ini didorong dengan terbukanya akses-akses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat di Indonesia. Kemerdekaan menciptakan keadilan dalam mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat di Indonesia. Mereka mempelajari sedikit demi sedikit di sekolah-sekolah yang sudah dibuka untuk semua kalangan masyarakat Indonesia. Dengan bekal pengetahuan ini kemudian masyarakat Indonesia melakukan berbagai inovasi dan eksperimen ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di Indonesia.

Pembangunan bidang iptek pada PJPT II merupakan kesinambungan perluasan dari PJPT I. Menurut GBHN 1993 sasaran pembangunan ekonomi PJPT II adalah sebagai berikut:

  1. Tercapainya kemampuan nasional dalam pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan iptek yang dibutuhkan bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan, peradaban, ketangguhan, dan daya saing bangsa.

  2. Terpacunya pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan menuju masyarakat yang berkualitas, maju, mandiri, dan sejahtera yang dilandasi nilai-nilai spiritual, moral dan etik berdasarkan nilai luhur bangsa serta nilai keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Untuk mencapai sasaran tersebut, maka arah pembangunan iptek adalah sebagai berikut:

  1. Pemanfaatan pengembangan dan penguasaannya dapat mempercepat proses pembaharuan.

  2. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

  3. Memperluas lapangan kerja.

  4. Meningkatkan kualitas harkat dan martabat bangsa serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Sedangkan kebijaksanaan iptek dalam Pelita VI pada PJPT II ada 5 sektor sebagai berikut.

1.      Teknik Produksi : Yaitu keseluruhan unsur yang turut berperan dalam kegiatan manusia yang menghasilkan barang dan jasa.

2.      Sektor Teknologi : Yaitu kemampuan teknologi dan rekayasa yang mendasari kemampuan bangsa Indonesia dalam melakukan inovasi.

3.      Sektor Ilmu Pengetahuan Terapan : Yaitu Ilmu pengetahun yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

4.      Sektor Ilmu Pengetahuan Dasar : Yaitu ilmu pengetahuan yang menjadi landasan bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam, Sosial, Humaniora, dan mendukung mutu SDM.

5.      Sektor Kelembagaan Iptek L: Yaitu iptek yang diarahkan untuk meningkatkan SDM agar lebih produktif, kreatif, dan inovatif.

Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia setelah merdeka terbagi menjadi dua dekade. Pada dekade pertama, yaitu tahun 1945-1960, bangsa indonesia mulai mengerti arti teknologi produksi, walaupun masih dalam tingkat pasif dan penuh ketergantunga pada pihak luar negeri. Hasil dari pengenalan ilmu pengenalan teknologi untuk pertama kali yaitu pembangunan pabrik semen di Gresik, pabrik kertas di blabak (Magelang),pabrik gelas, dan kosmetik di Surabaya di pertengahan dekade 1950an. Pada dekade ke-2 yaitu pada tahun 1976 dengan mendirikan pabrik pesawat terbang di Bandung yang di beri nama industri pesawat terbang NUR TANIO (IPTN) yang menggunakan teknologi yang lebih canggih lagi. Teknologi dari pabrik pesawat terbang ini mengacuh pada teknologi di Jerman.

Ilmu pengetahuan dan teknologi di satu sisi bermanfaat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya, di sisi lain menimbulkan dampak negatif.

Kemajuan dan Manfaat  yg

1.    Limbah ternak untuk pupuk (kompos).

2.    Sampah dimanfaatkan menjadi gas bio yang berguna untuk keperluan memasak, penerangan, dan tenaga gerak.

3.    Dengan detoksifikasi surya yaitu sistim pengolahan air yang terkontaminasi dengan memanfaatkan panas matahari/ultraviolet sehingga menghasilkan air yang bersih.

4.    Dalam bidang komunikasi (radio,TV, telephone, handphone, internet) sehingga penggunaan waktu lebih efisien dan cepat mendapatkan informasi.

 

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF

  positif: dengan perkembangan  jaman dan kemajuan teknologi kita sekarang dapat mengaccses tentang apapun yg ada di internet sekarang lebih bisa mengikuti apapun dengan lewat apapin seperti social media dan lewat email kita bisa mengirim pesan dengan teman kita walaupun jauh.

negatif: kita bisa terjerumus ke website-website yg tidak sepantasnya dibuka oleh oleh pengguna-pengguna yg masih dibawah umur dan mereka bisa tahu tentang hal-hal yg sepatutnya kita tidak dengar.

keunggulan dan perkembangan jurusan ilmu pemerintahan

                                                  

                                  

 keunggulan dan perkembangan 

                                           ilmu pemerintahan

          1.      Meningkatkan kualitas proses pendidikan, mempersiapkan lulusan yang siap dan mampu berkompetisi di pasar kerja baik lokal, nasional maupun internasional. 

          2.      Meningkatkan atmosfir akademik yang mendukung penguatan kultur akademik yang          sehat atas dasar prinsip-prinsip dialogis, komunikasi dua arah dan egalitarian antar dosen dan mahasiswa baik dalam kegiatan pengajaran, penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat.                               

          3   Meningkatkan kualitas penelitian yang relevan dan aplikatif serta diseminasi bagi  pengembangan sumber daya secara berkelanjutan.                                                                                 

                              

                                                   ilmu pemerintahan

Jurusan Ilmu Pemerintahan yang berdiri tahun 1968 dan telah terakreditasi A. Jurusan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan keilmuan dan keterampilan yang komprehensif di bidang kepemerintahan. Dengan dukungan staf pengajar yang berkualifikasi Profesor, Doktor, dan Master, jurusan ini mencetak sarjana yang profesional. Jurusan Ilmu Pemerintahan  pernah mendapat Program Hibah Kompetensi Institusi dari Dikti tahun 2010, telah meluluskan lebih dari 3.000 alumni dan  bekerja di berbagai bidang seperti institusi publik, privat dan  jabatan di luar pemerintahan, termasuk di dunia politik (partai politik), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan Jurnalistik (wartawan).

Kurikulum jurusan ilmu pemerintahan menekankan pada penguatan tata kelola pemerintahan yang baik (strengthening local governance). Jurusan ini juga membekali mahasiswa dengan pengalaman lapangan berupa magang riset (Praktek Kerja Pemerintahan). Kerjasama telah dilakukan oleh jurusan ini baik dengan instansi pemerintah (KPP Propinsi Jawa Timur, Pemkot Malang, DPRD Kota Batu, DPRD Kota dan Kabupaten Malang, KPU Kota Malang), maupun LSM diantaranya (Lapinda Bidos, Indonesia Kita dan Putra Bangsa). Dilengkapi dengan laboratorium ilmu pemerintahan berbasis teknologi informasi, mahasiswa dapat mengakses dan mengembangkan potensi akademik dan praktek terkait dengan dinamika pemerintahan.

 


Keunggulan dan Perkembangan Prodi Ilmu Pemerintahan


Laboratorium Ilmu Pemerintahan sebagai bagian dari jurusan Ilmu Pemerintahan berusaha untuk menopang proses belajar mengajar jurusan dengan memberikan praktek di laboratorium dan praktek lapang kepada Mahasiswa Ilmu pemerintahan, tujuannya adalah: pertama, agar mahasiswa memiliki kemampuan dasar untuk dapat mengoperasionalkan praktek pemerintahan berbasis teknologi; kedua memberikan pengalaman praktis pada mahasiswa dalam menyusun berbagai program pemerintahan dengan sistem praktikum lapangan; ketiga, memberikan kemampuan dasar bagi mahasiswa dalam menyusun laporan dalam bentuk rekomendasi kebijakan (policy paper).

Saat ini Laboratorium Ilmu Pemerintahan mulai berorientasi keluar untuk melakukan kerjasama dengan berbagai lembaga dalam rangka melakukan riset dan mengembangkan praktek kepemerintahan. Kedepan, Orientasi kerjasama antar lembaga untuk melakukan riset, pelatihan dan pengembangan praktek kepemerintahan menjadi acuan laboratorium Ilmu Pemerintahan dalam rangka ikut menciptakan Good Governance khususnya dalam lingkup Pemerintah daerah ( Local Government).

 

Sejarah universitas muhamadiyah malang

UN IVERSITAS MUHAMADIYAH MALANG


                                            LAMBANG UNIVERSITAS MUHAMDIYAH MALANG
                                            
   Sejarah universitas muhamadiyah malang:
                                                             
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdiri pada tahun 1964, atas prakarsa tokoh-tokoh dan Pimpinan Muhammadiyah Daerah Malang. Pada awal berdirinya Universitas Muhammadiyah Malang merupakan cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Jakarta dengan Akte Notaris R. Sihojo Wongsowidjojo di Jakarta No. 71 tang-gal 19 Juni 1963.

Pada waktu itu, Universitas Muhammadiyah Malang mempunyai 3 (tiga) fakultas, yaitu (1) Fakultas Ekonomi, (2) Fakultas Hukum, dan (3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Agama. Ketiga fakultas ini mendapat status Terdaftar dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 1966 dengan Surat Keputusan Nomor 68/B-Swt/p/1966 tertanggal 30 Desember 1966.
 
Pada tanggal 1 Juli 1968 Universitas Muhammadiyah Malang resmi menjadi universitas yang berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta), yang penyelenggaraannya berada di tangan Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Malang, dengan Akte Notaris R. Sudiono, No. 2 tertanggal 1 Juli 1968. Pada perkembangan berikutnya akte ini kemudian diperbaharui dengan Akte Notaris G. Kamarudzaman No. 7 Tanggal 6 Juni 1975, dan diperbaharui lagi dengan Akte Notaris Kumalasari, S.H. No. 026 tanggal 24 November 1988 dan didaftar pada Pengadilan Malang Negeri No. 88/PP/YYS/ XI/ 1988 tanggal 28 November 1988.
 
Pada tahun 1968, Universitas Muhammadiyah Malang menambah fakultas baru, yaitu Fakultas Kesejahteraan Sosial yang merupakan fi‘lial dari Fakultas Kesejahteraan Sosial Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dengan demikian, pada saat itu Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki empat fakultas. Selain itu, FKIP Jurusan Pendidikan Agama mendaftarkan diri sebagai Fakultas Agama yang berada dalam naungan Departemen Agama dengan nama Fakultas Tarbiyah.
 
Pada tahun 1970 Fakultas Tarbiyah ini mendapatkan status yang sama dengan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (IAIN), dengan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 50 Tahun 1970. Pada tahun ini pula Fakultas Kesejahteraan Sosial mengubah namanya menjadi Fakultas Ilmu Sosial dengan Jurusan Kesejahteraan Sosial. Kemudian pada tahun 1975 Fakultas ini resmi berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta) dengan Surat Keputusan Terdaftar Nomor 022 A/1/1975 tanggal 16 April 1975.

Fakultas yang kemudian ditambahkan adalah Fakultas Teknik, yaitu pada tahun 1977. Pada tahun 1980 dibuka pula Fakultas Pertanian, kemudian menyusul Fakultas Peternakan. Antara tahun 1983 sampai dengan 1993, ditambahkan jurusan-jurusan baru dan ditingkatkan status jurusan-jurusan yang suudah ada. Yang terakhir, pada tahun 1993 Universitas Muhammadiyah Malang membuka Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen dan Magister Sosiologi Pedesaan
. 
Sampai tahun akademik 1994/1995 ini, Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki 9 fakultas dan 25 jurusan/program studi tingkat strata Si, dua program studi strata-S2, dan satu akademi /strata-D3 Keperawatan.
Pada rentang tiga puluh tahun perjalanan UMM ini (1964- 1994), perkembangan yang paling berarti dimulai pada tahun 1983-an. Sejak saat itu dan seterusnya UMM mencatat perkembangan yang sangat mengesankan, balk dalam bidang peningkatan status Jurusan, dalam pembenahan administrasi, penambahan sarana dan fasilitas kampus, maupun penambahan dan peningkatan kualitas tenaga pengelolanya (administrasi dan akademik).  Tahun 2009, UMM menggabungkan Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan-Perikanan menjadi Fakultas Pertanian dan Peternakan agar sesuai dengan konsorsium Ilmu-ilmu Pertanian.

Dalam bidang sarana fisik dan fasilitas akademik, kini telah tersedia tiga buah kampus: Kampus I di Jalan Bandung No. 1, Kampus II di Jalan Bendungan Sutami No. 188a, dan Kampus III (Kampus Terpadu) di Jalan Raya Tlogo Mas. Dalam bidang peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga akademik, telah dilakukan (1) rekruitmen dosen-dosen muda yang berasal dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di pulau Jawa, (2) Peningkatan kualitas para dosen dengan mengirim mereka untuk studi lanjut (S2 dan S3) di dalam maupun di luar negeri.
Berkat perjuangan yang tidak mengenal berhenti ini, maka kini Universitas Muhammadiyah Malang sudah menjelma ke arah perguruan tinggi alternatif. Hal ini sudah diakui pula oleh Koordinator Kopertis Wilayah VII  yang pada pidato resminya pada wisuda sarjana Universitas Muhammadiyah Malang tanggal 11 Juli 1992, mengemukakan bahwa UMM tergolong perguruan tinggi yang besar dan berprospek untuk menjadi perguruan tinggi masa depan.

      
                     



ciri khas dan kebudayaan tana paser(tanah grogot)

ASAL USUL KOTA TANAH GROGOT(TANA PASER)

Asal-usul nama Kota Tanah Grogot[2] berdasarkan cerita setempat tidak dapat dilepaskan dari peristiwa sejarah di Sulawesi Selatan. Menurut Lontara Wajo dikisahkan ketika Raja Bone La Patau Matanna Tika mengundang Arung Matoa Wajo La Salewangeng untuk menghadiri pesta melubangi telinga putrinya. Bersamaan dengan itu ikut pula La Madukelleng. Sebagaimana kebiasaan bahwa sudah menjadi kegemaran bangsawan Bugis dalam setiap pesta raja-raja pada masa dahulu sering mengadakan pesta sabung ayam.
Pada pelaksanaan sabung ayam tersebut terjadi ketidakadilan dalam penyelenggaraan acara, saat ayam putera Raja Bone mati dikalahkan oleh ayam Arung Matowa Wajo. Kemenangan itu tidak diakui oleh orang Bone dan mereka berpendapat bahwa pertarungan tersebut sama kuatnya. Hal ini menyebabkan terjadinya keributan dan berujung pada perkelahian yang mengakibatkan korban di pihak Bone lebih banyak dibandingkan korban di pihak Wajo. Dengan adanya perkelahian tersebut Raja Bone menuntut kepada Wajo agar La Madukelleng menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan atas perbuatannya yang dianggap salah. Akan tetapi orang Wajo tidak bersedia memenuhi permintaan Raja Bone. Sebelum Kerajaan Wajo diduduki pasukan Bone, karena tidak mau dijajah La Maddukeleng beserta para pengikutnya merantau meninggalkan Wajo untuk menghindari balas dendam yang akan dilakukan oleh Kerajaan Bone.
La Madukelleng dalam perantauannya dengan bermodalkan tiga ujung; ujung lidah sebagai bekal diplomasi, ujung badik untuk bertarung, dan ujung kelamin melalui perkawinan. Ia malang melintang di negeri orang mengukir kejayaan orang Bugis secara turun menurun. Dengan modal tersebut La Maddukeleng beserta para pengikutnya dan delapan orang bangsawan menengah, yaitu La Mohang Daeng Mangkona, La Pallawa Daeng Marowa, Puanna Dekke, La Siareje, Daeng Manambung, La Manja Daeng Lebbi, La Sawedi Daeng Sagala, dan La Manrappi Daeng Punggawa berangkat dari Paneki, dan pada awalnya menetap di Tanah Malaka (Malaysia Barat). Kemudian pindah dan menetap di wilayah Kerajaan Paser tepatnya di Muara Sungai Kandilo selama sepuluh tahun, sebelum kembali ke Wajo dan diangkat menjadi Raja di Kerajaan Wajo.
Namun, setelah rombongan tersebut menetap di tempat tersebut, jauh di tanah Sulawesi Selatan berhubung tanah Wajo telah diduduki oleh Kerajaan Bone, banyak pula warga Wajo yang meninggalkan kampung kelahirannya mengikuti jejak rombongan La Madukelleng untuk berlayar menuju tanah Paser, sementara sebagian rombongan yang dipimpin La Mohang Daeng Mangkona menuju ke tanah Kutai dan membentuk pemukiman yang menjadi cikal bakal berdirinya Kota Samarinda. Dengan adanya peristiwa tersebut banyak pula orang Bugis yang pada awalnya berasal dari Wajo, saat itu bermukim dan terlibat dalam perdagangan di sekitar Sungai Kandilo.
Dalam keseharian rombongan orang Bugis-Wajo yang bermukim di pinggiran Sungai Kandilo sering mendengar suara arus yang sangat deras dari arus sungai yang menimbulkan suara gemuruh. Dari keadaan itulah orang Bugis-Wajo menamakan pemukiman mereka dengan sebutan Tanah Geroro-E (Geroro-E : suara gemuruh). Dari istilah inilah para Sultan Kerajaan Paser pada saat itu kemudian sering menyebut dengan Tanah Geroro-E yang lama kelamaan diperkirakan menjadi cikal bakal sebutan Kota Tanah Grogot.
Selanjutnya ketika di Kota Tanah Grogot sudah banyak orang Bugis yang bermukim di sepanjang Sungai Kandilo, datang pula utusan Belanda yang tertarik untuk mengadakan usaha perdagangan di Kota Tanah Grogot sekitar tahun 1829 M. Hal ini dikarenakan kondisi perniagaan Paser pada saat itu sudah cukup ramai dan strategis. Pedagang Belanda yang bernama Alexander Van Soow mengajukan permohonan langsung pada Sultan Kerajaan Paser untuk meminta izin membangun sebuah rumah sebagai tempat usaha untuk menjual garam dan candu. Dalam permohonannya tersebut berhubung lidah orang Belanda tidak bisa menyebut Tanah Geroro-E maka pada akhirnya disebut Tanah Grogod.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sebutan Tanah Grogod tersebut lama kelamaan ejaannya disempurnakan menjadi Tanah Grogot. Dengan berjalannya waktu karena kondisi Kota Tanah Grogot semakin ramai setelah dihuni oleh orang Bugis, selanjutnya datang juga orang Banjar, Jawa, dan sebagainya yang menyebabkan penduduk Kota Tanah Grogot semakin banyak. Penduduk tersebut lebih dominan berasal dari Bugis dan Banjar, sehingga kebudayaan mereka cepat membaur dengan penduduk asli Suku Paser. Maka dari itu tidak mengherankan bahwa pada saat ini dapat dijumpai perpaduan budaya pada orang Paser di Kota Tanah Grogot. Seiring berjalannya waktu dan semakin banyaknya penduduk yang datang hingga Kota Tanah Grogot terus berkembang pesat. Pada akhirnya berdasarkan Undang-undang Nomor 27 tahun 1959 pada tanggal 29 Desember 1959, Kota Tanah Grogot diresmikan sebagai ibukota Kabupaten Paser.

                                                                                                          
 
 
 
 Budaya tanah grogot: 1.Batik paser

                                   
                                     2.Tarian ronggeng
                                        


 ciri khas tana paser: terkenal dengan nama kota ungu karena rata-rata semua bewarna ungu
                                              contohnya:
                                                                          MTQ

     Makanan khas tana paser: 1.Lemang
                                                







Mahasiswa UMM Jadi Juri Festival Film Internasional

GO INTERNASIONAL: Lizya dan Maharani (berkerudung) saat bersama tim juri lainnya dalam ajang Seoul International Youth Film Festival (SIYFF) yang berlangsung bulan lalu, 20-28 Agustus 2014, di Seoul, Korea Selatan.



  UNIT Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kine Klub Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mulai menunjukkan kiprahnya dalam dunia internasional. Sejak tahun lalu, UKM pecinta sinematografi ini aktif mengirimkan delegasinya sebagai sebagai juri pada festival film internasional.
      Tahun ini, dua aktivis Kine Klub UMM, Lizya Oktavia Kristanti dan Maharina Novia Zahro, dipercaya sebagai juri pada kegiatan Seoul International Youth Film Festival (SIYFF) yang berlangsung bulan lalu, 20-28 Agustus 2014, di Seoul, Korea Selatan. Keduanya merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi UMM.